Tuesday, July 15, 2014

KKN UNS DATANG MENGABDI




Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta hari ini memberangkatkan 2.167 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka akan menjalani KKN di 15 kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. 


Pemberangkatan dilepas oleh Rektor UNS Prof Dr. Ravik Karsidi, MS di Lapangan Rektorat UNS, Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/7/2014). Pada kesempatan itu, Ketua Unit Pengelola (UP) KKN Dr. Rahayu mengatakan, ke-2.167 mahasiswa peserta KKN UNS kali ini terdiri dari Fakultas Sastra dan Seni Rupa sebanyak 73 orang, FISIP sebanyak 94 orang, Fakultas Hukum sebanyak 215 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 340 orang, Fakultas Pertanian sebanyak 87 orang, Fakultas MIPA sebanyak 21 orang, Fakultas Teknik sebanyak 169 orang, Fakultas Kedokteran sebanyak 211 orang dan FKIP sebanyak 957 orang.

"Mereka terdiri dari 743 mahasiswa laki-laki dan 1.424 mahasiswa perempuan dan melibatkan 131 dosen pembimbing lapangan," ungkap Rahayu.

Rahayu mengatakan ada lima belas kabupaten yang menjadi lokasi KKN di Jawa Tengah. Mereka adalah Kabupaten Boyolali (194 mahasiswa, 22 desa), Kabupaten Klaten (225 mahasiswa, 21 desa), Kabupaten Sukoharjo (223 mahasiswa, 26 desa), Kabupaten Karanganyar (248 mahasiswa, 27 desa),  Kota Solo (221 mahasiswa, 22 kelurahan), Kabupaten Wonogiri (163 mahasiswa, 21 desa), Kabupaten Sragen (189 mahasiswa, 22 desa), Kabupaten Demak (93 mahasiswa, 10 desa), Kabupaten Grobogan (96 mahasiswa, 12 desa), Kabupaten Pati (93 mahasiswa, 11 desa), Kabupaten Blora (95 mahasiswa, 10 desa). 

Di Jawa Timur, mahasiswa akan menjalani KKN di Kabupaten Ngawi (10 desa, 91 mahasiswa), Kabupaten Magetan (10 desa, 92 mahasiswa) dan Kabupaten Pacitan (13 desa, 103 mahasiswa). Sedangkan 35 mahasiswa lainnya akan menjalani KKN di tiga desa di Nusa Tenggara Timur. 

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS Prof Dr. Dharsono mengatakan, ini adalah KKN perdana setelah selama 13 tahun lebih berhenti. "Sebelum dihidupkan kembali, selama dua tahun belakangan ini kami berupaya menyusun dan merancang program-program yang akan dilaksanakan termasuk program di lapangan," jelasnya.

Untuk pembiayaan, menurut Darsono, ada dua jalur yakni masing-masing biaya hidup dan kelengkapan KKN di lapangan yang dikelola oleh Koperasi Mahasiswa, dan biaya program yang berasal dari anggaran universitas seperti BUPTN. Anggaran tersebut didesain untuk digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat, bersama-sama mahasiswa dan dosen serta masyarakat

0 comments:

Post a Comment